top of page

Hebatnya Peran Wanita dalam Kehidupan

  • redaksiazzukhruf
  • Apr 25
  • 4 min read

Updated: Apr 27


Seringkali kita takjub ketika mendengar bahwa seorang wanita yang lulus dari universitas terkemuka kini bekerja di perusahaan ternama dengan gaji yang sangat tinggi. Tak jarang juga perusahaan mengirimnya ke luar negeri untuk menyelesaikan berbagai urusan. Seolah-olah, dia telah mencapai kesuksesan.


Saat ini, materi menjadi acuan utama pada kesuksesan, sehingga hal-hal yang tidak memberikan nilai finansial rasanya kurang berarti. Pandangan semacam ini membuat banyak wanita Muslimah menyimpang dari kodratnya. Ada pergeseran mindset yang menganggap bahwa zaman sekarang menuntut wanita untuk tidak hanya menjadi ibu rumah tangga, tetapi juga berkarir di luar rumah, sering kali berusaha menyaingi posisi laki-laki, meskipun terkadang melanggar prinsip syariat. Hal ini muncul dari stereotip di masyarakat yang menganggap bahwa menjadi ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang rendah dan tidak memiliki kedudukan di masyarakat. Pandangan ini berlaku di berbagai lapisan masyarakat, baik elit, menengah, maupun bawah.


Dalam Islam, peran perempuan sangat penting. Harapannya, muslimah dapat berkontribusi secara aktif dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, ekonomi, dan sosial. Peran ini tidak hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi juga merupakan bagian dari upaya kolektif untuk membangun masyarakat yang lebih baik. Dikutip dari Wahdah Islamiyah, Peran Muslimah mencakup berbagai aspek, antara lain:

1. Peran Muslimah dalam Keluarga

Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kedudukan mulia bagi perempuan sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Posisi ini adalah yang terbaik karena ibu memiliki peran penting dalam mendidik generasi penerus. Dalam (QS. Al-Ahzab: 33), Allah mengingatkan agar wanita tetap di rumah dan menjalankan perannya dengan baik.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah menekankan bahwa perbaikan masyarakat dapat kita lakukan melalui dua cara. Yaitu melalui tindakan lahiriah oleh laki-laki dan perbaikan di balik layar oleh perempuan khususnya dalam rumah tangga.

2. Menjadi Muslimah Produktif: 10 Tips untuk Membangun Peradaban

Ibnu Qayyim pernah berkata, “Wanita merupakan setengah dari masyarakat yang melahirkan setengah lainnya.” Pernyataan ini menegaskan peran penting wanita dalam membangun peradaban. Jika wanita adalah bagian integral dari masyarakat, maka menjadi Muslimah yang tidak hanya kuat, tetapi juga produktif adalah suatu keharusan. 

Produktivitas seorang Muslimah dapat menggerakkan kehidupan menjadi lebih dinamis dan memberikan nilai tambah pada lingkungan sekitarnya. Namun, produktivitas bukanlah sekadar tentang kesibukan. Ini melibatkan kemampuan untuk mengatur waktu, prioritas, dan semangat dalam menjalani setiap aktivitas. Berikut adalah 10 Tips Menjadi Muslimah Produktif:


1). Niat yang Tulus. Mulailah setiap pekerjaan dengan niat yang tulus. Niat yang baik akan memotivasi Muslimah untuk memberikan yang terbaik dalam setiap perannya.

2). Bersikap Proaktif. Jadilah aktif dalam kegiatan yang bermanfaat. Sikap proaktif akan membantu Muslimah terlibat dalam hal-hal positif dan menghindari kesibukan yang sia-sia.

3). Gali Pengetahuan. Teruslah belajar dan mencari ilmu. Dengan akses internet, pengetahuan kini lebih mudah kita dapatkan. Muslimah harus memanfaatkan teknologi untuk memperluas wawasan.

4). Gunakan Waktu Secara Efektif. Atur waktu untuk ibadah, belajar, dan bekerja. Manfaatkan waktu dengan bijak agar kegiatan sehari-hari lebih terstruktur dan produktif.

5). Muhasabah. Lakukan refleksi harian sebelum tidur. Dengan mengevaluasi kegiatan, Muslimah dapat memahami pencapaian dan perbaikannya.

6). Utamakan Kualitas. Fokuslah pada kualitas pekerjaan ketimbang kuantitas. Karya yang berkualitas akan lebih memberikan dampak positif ketimbang sekadar banyak aktivitas.

7). Lakukan yang Terbaik. Berikan yang terbaik dalam setiap bidang. Seperti Khadijah dan Aisyah, fokus pada keahlian masing-masing akan menghasilkan kesuksesan.

8). Buka Wawasan. Manfaatkan berbagai sumber ilmu, seperti buku dan kursus, untuk memperluas pengetahuan. Wawasan yang luas akan membantu dalam pengambilan keputusan.

9). Bermanfaat bagi Orang Lain. Selalu tanyakan pada diri sendiri apakah aktivitas yang sudah kita lakukan bermanfaat bagi orang lain. Kegiatan yang memberikan manfaat akan lebih berarti.

10). Bertakwa kepada Allah. Bertawakkallah kepada Allah dalam setiap langkah. Tujuan utama produktivitas adalah meraih ridha-Nya dan kemaslahatan di dunia serta akhirat.

3. Peran Penting Perempuan dalam Dakwah Islam

Sejak awal, perempuan telah memainkan peran krusial dalam kemajuan Dakwah Islam, mulai dari pengorbanan Sumayyah hingga kontribusi Siti Aisyah dalam pengumpulan hadist. Namun, meskipun pentingnya, masih terdapat kelemahan dalam partisipasi perempuan dalam dakwah, sering kali disebabkan oleh pandangan bahwa kegiatan dakwah terbatas pada aktivis tertentu dan kurangnya dukungan untuk perempuan.

Dakwah adalah kewajiban bagi setiap Muslim, termasuk perempuan. Sayangnya, banyak perempuan yang merasa terasing dari aktivitas dakwah. Beberapa faktor yang menghambat partisipasi perempuan dalam dakwah antara lain kurangnya kemampuan, sumber daya, dan inisiatif pribadi. Selain itu, pemahaman yang kurang tepat tentang peran mereka dalam dakwah juga menjadi penghalang.

Berikut ini alasan Pentingnya Partisipasi Perempuan:

1. Pada dasarnya wanita lebih mampu daripada laki-laki yang dalam berkomunikasi dengan perempuan lain. Wanita biasanya lebih mudah terpengaruhi oleh kata, perbuatan, dan perilaku perempuan lain. Wanita lebih mampu mengenali kekhasan dan masalah yang terkait dengan pendidikan perempuan dan tarbiyah.


2. Wanita dapat memahami dengan lebih baik ke arah mana dakwah terhadap perempuan seharusnya. Mereka yang terbaik dapat melihat urutan prioritas, karena mereka lebih akrab dengan bidang ini.


3. Wanita itu akan lebih bebas daripada pria dalam berkomunikasi dengan perempuan lain, baik secara individual untuk kegiatan dakwah, atau dalam kegiatan belajar, forum lain dan tempat-tempat pertemuan.


4. Banyak wanita Muslim yang membutuhkan bimbingan, pendidikan, namun kurangnya kehadiran lembaga yang dapat menyediakan layanan ini. Karena itu, sangat masuk akal bahwa perempuan yang berkualitas di masyarakat harus “menawarkan” diri sebagai pembimbing bagi saudari seimannya.


5. Permasalahan terkait pendidikan dan kebutuhan tarbiyah perempuan yang lebih besar dari laki-laki. Mereka hamil, melahirkan, dan merawat anak-anak. Anak-anak lebih terikat dengan ibu mereka daripada mereka kepada ayah mereka.

6. Perempuan memiliki efek besar pada suami mereka. Jika mereka memiliki Iman yang kuat dan karakter, mereka memiliki kesempatan yang sangat baik untuk membantu suami mereka menjadi kuat juga.


Peran perempuan dalam dakwah sering kali terabaikan. Namun, seperti yang Khadijah contohkan, dukungan perempuan sangat penting dalam perjuangan dakwah. Perempuan tidak hanya berfungsi sebagai istri dan ibu, tetapi juga sebagai pendidik dan contoh yang baik. (Sa’diyah)

 
 
 

Commentaires


bottom of page