top of page

Bukan Sembarang Hijrah, Begini Tips Agar Tetap Istiqomah

  • redaksiazzukhruf
  • May 3
  • 2 min read

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, ‘Tuhan kami adalah Allah, lalu mereka istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka...” (QS. Fussilat: 30)


Tren hijrah sedang banyak menjadi perbincangan. Banyak anak muda mulai meninggalkan gaya hidup lama dan memilih jalan baru yang lebih dekat kepada Allah. Tapi, satu hal yang sering terlupakan: hijrah itu bukan akhir. Ia adalah titik awal dari perjalanan panjang bernama istiqamah.


Hijrah mungkin bisa dari langkah kecil dengan mengenakan jilbab, rajin mengikuti kajian, atau menghapus konten tidak pantas di media sosial. Tapi perjuangan sesungguhnya adalah setelah itu, ketika kita harus terus menjaga diri agar tetap berada di jalan Allah.


Hijrah Itu Langkah Awal, Bukan Garis Finish

Pada zama Rasulullah, hijrah merupakah aktivitas berpindah dari Makkah ke Madinah demi mempertahankan iman. Sekarang, hijrah berarti pindah dari hidup yang jauh dari Allah menuju kehidupan yang lebih dekat dengan-Nya. Tapi apakah cukup berhenti di situ?

Banyak yang bisa memulai hijrah, namun hanya sedikit yang mampu bertahan. Karena istiqamah itu berat. Tidak selalu terlihat orang, tidak selalu tersorot kamera. Tapi justru di situlah nilai sejatinya.

 

Ketika Godaan Datang Setelah Hijrah

“Dulu aku semangat mengaji, sekarang malah mulai malas…”

“Waktu awal hijrah, rasanya damai. Sekarang kok sering lelah dan jenuh?”

Itu wajar. Jalan menuju Allah tidak selalu mulus. Kadang terasa sepi, kadang ingin menyerah. Tapi seperti kata ulama, “Barang siapa lelah di jalan Allah, maka ia akan istirahat di surga.”

Maka jangan heran kalau godaan justru datang setelah hijrah. Itu bukan tanda kegagalan, tapi ujian apakah kita serius dengan perubahan ini atau sebaliknya.

 

Tips Agar Tetap Istiqamah Setelah Hijrah

1. Cari Lingkungan yang Menguatkan

Teman yang salih akan mendorongmu terus melangkah. Masuk komunitas positif, aktif di kegiatan dakwah, dan cari orang yang bisa saling mengingatkan.


2. Bangun Rutinitas Ibadah

Jangan hanya salat lima waktu. Tambahkan membaca Al-Qur’an, doa pagi-sore, dan muhasabah harian. Rutinitas akan menjaga ritmemu tetap dekat dengan Allah.


3. Kurangi Paparan yang Melemahkan

Unfollow akun yang bikin iman turun. Kurangi konsumsi hiburan yang menjauhkanmu dari Allah. Isi waktu dengan konten motivasi hijrah atau kajian digital.


4. Jangan Perfeksionis, Tapi Konsisten

Kadang kita terlalu keras pada diri sendiri. Padahal Allah mencintai amal yang berkelanjutan, meski sedikit. Bukan soal siapa yang paling sempurna, tapi siapa yang tetap melangkah meski tertatih.

 

Istiqamah: Gaya Hidup Muslim Sejati

Istiqamah itu ketika tidak ada yang menonton, tapi kamu tetap memilih taat.

Zaman sekarang, banyak orang tampil religius di depan kamera. Tapi Allah lebih melihat siapa yang menjaga imannya di balik layar. Maka istiqamah adalah gaya hidup sejati. Bukan pencitraan, tapi pembuktian.

 

Mari Setarakan Semangat Memulai, Semangat juga untuk Menjaga

Hijrah adalah langkah awal. Istiqamah adalah perjuangan harian. Jangan lelah, jangan menyerah. Allah tidak menilai seberapa cepat kamu berubah, tapi seberapa tulus kamu bertahan.

 

“Bersabarlah kamu bersama orang-orang yang menyeru Rabb-nya di pagi dan petang hari, karena mengharap wajah-Nya…” (QS. Al-Kahfi: 28)

 

Kalau kamu sedang merasa futur, lelah, atau mulai goyah setelah hijrah — Ingatlah! kamu tidak sendiri. Masih banyak orang yang berjuang, dan yang paling penting, Allah melihatmu dan Allah selalu bersamamu. (Silviya)

 
 
 

Comments


bottom of page